Kabupaten Batang

      Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak begitu lebar. Di bab selatan ialah terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter).
Ibukota Kabupaten Batang terletak di ujung barat bahari wilayah kabupaten, yakni sempurna di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seakan-akan menyatu. Kabupaten Batang terletak pada 6o 51' 46" hingga 7o 11' 47" Lintang Selatan dan antara 109o 40' 19" hingga 110o 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah . Luas daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas daerahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan.(http://id.wikipedia.org)
 Kabupaten Batang mempunyai wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :

 
Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong mempunyai potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.

Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang  menyenangkan.






Curug Gombong

Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang membuatkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.




Kolam Renang Bandar
Berada di daerah perbukitan tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Bandar. Sumber air dari mata air alam. Dilengkapi sarana kolam renang, tempat parkir, kedai makanan, dll.

Rest Area Jatisari
Terletak di Desa Jatisari Kecamatan Subah. Lokasi ini strategis di tepi jalan utama Jakarta-Surabaya. Nyaman untuk istirahat bagi yang melaksanakan perjalanan jauh.


Pantai Sigandu











Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara bahtera nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.


Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba bahtera dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.

 

Pantai Ujungnegoro
Sebuah daerah pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur bahari dari Kota Batang. Salah satu bab tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.



Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari sentra kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.
Situs Syailendra
Keanekaragaman bentuk peninggalan masa kemudian di wilayah batang telah mengatakan adanya dinamika masyarakat dan elastis terhadap proses perubahan yang terjadi oleh pengaruh-pengaruh budaya luar. Dan melihat bentuk-bentuk peninggalan megalitik itu, mengatakan bahwa mereka telah mengenal teknologi. Selain itu pembudidayaan binatang dan flora telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sistem upacara.
PRASASTI SOJOMERTO


Prasasti Sojomerto, ditemukan di desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang Jawa Tengah, dibentuk kira-kira pada kala ke VII atas perintah Syailendra, seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya yang menyerang Pulau Jawa tahun 684 M.
Prasasti tersebut dibentuk dari watu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.
Bunyi goresan pena tersebut antara lain :
Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Paramecwara dan semua Dhewa-dhewa.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” ialah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu ialah nama ayahnya Badhrawati ialah nama ibunya, Sampura ialah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.

Prasasti Sojomerto ini lebih renta dari prasasti Canggal yang dibentuk atas perintah Sanjaya pada tahun 732 M. Menurut sejarah Indonesia, Syailendra ialah seorang raja yang keturunannya kawin dengan keturunan wangsa Sanjaya yang selanjutnya menurunkan raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timu
SITUS SILURAH
Prasasti Canggal sebagai bukti sejarah Indonesia yang dibentuk pada tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya menyebutkan bahwa “di Pulau Jawa yang masyhur ada seorang raja berjulukan Sanna”.
Sanna yang agung atau “Mahasanna” kemudian menjelma Mahasin dan orang kini menyebutnya dengan Masin, ialah sebuah desa di Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.
Apakah diwilayah ini dahulu kerajaan Mahasin berada ?.
Tersebutlah kerajaan Mahasin dengan rajanya Senna yang memerintah rakyatnya dengan adil dalam waktu yang lama. Pada tahun 684 M Mahasin digempur oleh Sriwijaya.
Senna bersama dengan putra mahkotanya lari kearah selatan mendirikan padepokan di Desa Silurah, ditandai dengan adanya situs misterius dengan patung Ganesya dan peninggalan purbakala  bercorak Hindu lainnya, sedangkan Sanjaya sebagai putra mahkota diungsikan ke selatan di kaki gunung Merapi.

Sebagai tempat pelarian, hingga kini situs Silurah ini masih berbau mistis yang menyatakan bahwa pegawai pemerintah dihentikan mendekati wilayah tersebut.
Disamping patung Ganesya yang terletak di lembah pertemuan antara sungai Retno dengan sungai Semilir, masih banyak peninggalan purbakala di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal ini, menyerupai lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan serta umpak berundak bekas reruntuhan candi.
GAJAH INDRA

“Batu Gajah” merupakan peninggalan purbakala, terdapat di Desa Brokoh Kecamatan Wonotunggal.
Batu Gajah atau patung “Gajah Indra” ini terletak di tepian sungai Kupang berukuran 90 x 60 cm dan ketebalan 30 cm. Pada satu sisinya terdapat relief insan berjongkok dibawah tubuh gajah yang berdiri, di sisi lainnya terdapat relief anak kecil dan tangan orang sampaumur seolah meletakkan anaknya dipunggung gajah. Yang unik dari peninggalan ini ialah kelangkaan patung tersebut, didunia hanya ada dua buah, yang satunya lagi berada di India.Disekitar situs tersebut ditemukan pula arca lainnya yang banyak tercecer diareal persawahan penduduk. 



BATU GAMELAN
Gundukan batu-batu besar di kaki sebuah bukit dibawahnya terhampar areal persawahan yang subur terletak di Desa Tosa Kecamatan Bandar, dipercayai sebagai peninggalan kuno, megalitikum.
Orang menamakannya dengan “Batu Gamelan” konon kabarnya waktu malam bulan purnama pedhukuhan-pedhukuhan disekitar situs tersebut sesekali mendengar bunyi puluhan watu yang dipukul beramai-ramai (kothekan).
Gundukan batu-batu besar yang menempati areal 600 m2 tersebut tidak berbentuk “gamelan” tetapi sanggup mengeluarkan bunyi dengan nada yang berbeda-beda apabila dipukul.  Sampai kini watu tersebut masih ada dan sering dipukul oleh bawah umur pencari rumput, suaranyapun nyaring terdengar hingga ratusan meter jauhnya.
SM : Sumber Sejarah Batang



THR Kramat
Obyek wisata ini letaknya di tepi Sungai Kramat, sebelah selatan Kota Batang. Terdapat panggung terbuka dan tempat bermain anak. Tradisi Jum'at Kliwon berada di sekitar sungai Kramat dan ada doktrin bagi yang mandi akan menerima berkah.    

sumber :   http://www.batangkab.go.id  
0 Komentar untuk "Kabupaten Batang"

Back To Top